Famili Rosaceae tersebut terbagi menjadi dua subfamily, yaitu Pomoideae dan Prunoideae. Bunga dari kedua subfamily tersebut muncul pada cabang yang sangat pendek yang disebut spurs, dapat juga muncul pada tunas vegetatif primeratau pada tunas sekunder. Namun demikian, spurs dari kedua subfamily tersebut mempunyai beberapa perbedaan. Spurs subfamily Pomoideae menghasilkan beberapa tunas vegetatif lateral (tunas-tunas lateral tersebut terus menghasilkan spurs berikutnya) dan satu tunas bunga campuran. Sementara itu, spurs subfamily Prunoideae menghasilkan beberapa kuncup bunga lateral diselingi dengan tunas vegetatif dan selalu diakhiri dengan tunas vegetatif (Gur, 1985).
Tanaman apel yang ada sekarang ini diduga merupakan hibrida dari berbagai macam spesies yaitu, M. sylvestris Miller, M. dasyphyla Borkh, M. pumila Miller, dan beberapa spesies dari Asia. Malus sylvestris Miller banyak dipelihara di Benua Eropa hingga Turkistan Barat. M.pumilla Miller banyak dipelihara orang di Semenanjung Balkan hingga Rusia dan beberapa spesies dari Asia (M. baccata). Genus Mallus mempunyai sekitar 25-30 spesies. Beberapa spesies dapat mengadakan crossing secara bebas karena diduga tanaman tersebut tidak ada yang bersifat self incompatability (Brown, 1975).
Atas dasar fenomena alam tersebut, pada saat ini jenis tanaman apel yang dibudidayakan di seluruh dunia sangat banyak, yaitu sekitar seribu kultivar. Yang terbanyak terdapat di daerah subtropics (Kusumo dan Verheij, 1995). Jenis tanaman apel yang banyak ditanam oleh petani Indonesia adalah ‘rome beauty’ selain ‘manalagi’ dan ‘princes noble’. Kultivar manalagi diduga merupakan klon tua sejak zaman Belanda. Kultivar tersebut juga mirip dengan golden delicious yang cukup terkenal di Australia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar