your agriculture

Rabu, 29 Desember 2010

Penyediaan dan Pengolahan Tanah



Semua petani mangga ataupun para peminat lainnya, sebelum memulai bercocok tanam mangga secara besar-besaran dengan areal yang luas, maupun yang hanya menanam di sekitar pekarangan saja, maka perlu sekali melihat kondisi tanah yang akan ditanami. Mereka harus memperhatikan, mulai dari jenis tanah, pH tanah, ketebalan lapisan tanah atas kondisi air tanah serta derajat kemiringan tanah.
Jenis tanah yang padat (liat), pH tanah yang terlalu masam, terutama tanah di rawa-rawa dengan ketebalan pada lapisan tanah atas yang tipis, serta kondisi air tanah yang letaknya lebih dalam dari 200 cm dari permukaan tanah tidak lagi dapat dihisap oleh akar pohon buah-buahan. Kondisi semacam itu tidak akan menguntungkan bagi tanaman buah-buahan, khususnya tanaman mangga.
Apabila kita ingin membuka kebun buah-buahan, areal atau media tanam harus dipersiapkan dengan matang. Sebab hanya pada tanah yang suburlah tanaman buah-buahan dapat tumbuh dengan baik, termasuk tanaman mangga. Pada umumnya tanah yang banyak mengandung zat hara adalah tanah yang berasal dari letusan gunung berapi.
Tanah yang kurang subur, dapat ditambahkan pupuk kandang atau pupuk hijau. Agar supaya tanaman itu di kemudian hari bisa tumbuh subur, kecuali diberi pupuk, seluruh kebun juga harus dibajak atau dicangkul.
Bagi tanah yang pembuangan airnya kurang baik, harus diusahakan ada drainase (saluran pembuangan air). Hal semacam ini sering dialami di daerah dataran rendah, dan kondisi tanahnya padat. Tanah yang kurang subur akibat kandungan humusnya sangat rendah, atau tanahnya padat, maka tanah tersebut bisa ditanami tanaman yang dapat menghasilkan pupuk hijau.
Cara pengerjaan tanah yang akan ditanami tanaman mangga yang berasal dari bibit okulasi, berbeda dengan pengerjaan tanah yang bibitnya berasal dari bibit cangkokan. Pengerjaan tanah untuk bibit okulasi harus lebih dalam daripada yang bibitnya berasal dari cangkokan. Sebab pertumbuhan akar dari bibit cangkokan melebar, sedangkan yang okulasi lebih dalam. Setelah tanah itu selesai deikerjakan maka mulai dipasang ajir dan menentukan jarak tanam. Dengan pengajiran dan melakukan pengaturan jarak tanam ini, maka jumlah bibit yang diperlukan untuk ditanam bisa diperhitungkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar