your agriculture

Kamis, 09 Desember 2010

Apakah Perubahan yang Terjadi pada Pembuatan Kompos?




Tumpukan bahan-bahan mentah (seresah, sisa-sisa tanaman, sampah dapur, dll) menjadi kompos dikarenakan telah terjadi pelapukan dari sifat fisik semula menjadi sifat fisik baru (kompos). Perubahan-perubahan ini sebagian besar adalah karena kegiatan-kegiatan jasad renik, sehubungan pula dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Apa yang telah terikat oleh jasad renik demi mencukupi kebutuhan hidupnya, kelak akan dikembalikan lagi apabila jasad-jasad renik tersebut mati.
Jelasnya perubahan-perubahan itu adalah karena terjadinya penguraian-penguraian, pengikatan dan pembebasan berbagai zat atau unsur hara selama berlangsung proses pembentukan kompos, jelasnya sebagai berikut:
a. Hidrat arang (selulosa, hemiselulosa dll.) diurai menjadi CO2 dan air atau CH4 dan H2.
b. Zat putih telur diurai melalui amida-amida, asam-asam amino menjadi maoniak, CO2 dan air.
c. Berjenis-jenis unsur hara, terutama N di samping P dan K dan lain-lain, sebagai hasil uraian, akan terikat dalam tubuh jasad renik dan sebagian yang tidak terikat menjadi tersedia di dalam tanah. Apa yang terikat ini kelak akan dikembalikan ke dalam tanah setelah jasad-jasad renik mati.
d. Ternyata pula unsur-unsur hara dari senyawa-senyawa anorganik akan terbebas menjadi senyawa-senyawa anorganik sehingga tersedia di dalam tanah bagi keperluan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
e. Lemak dan lilinpun akan terurai menjadi CO2 dan air.
Selama berlangsungnya perubahan-perubahan tersebut akan terjadi pula perubahan-perubahan pada berat dan isi bahan-bahannya atau dengan perkataan lain akan berlangsung pengurangan-pengurangan, misalnya karena terjadi penguapan dan pencucian. Dalam penguapan biasanya sebagian besar senyawa-senyawa zat arang hilang ke udara.
Jadi sudah terjawab kan pertanyaan dari judul di atas para anak muda yang gemar membaca ini. Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar