your agriculture

Selasa, 21 Desember 2010

Apakah hubungan Angin dan Ketinggian Tempat terhadap Pohon Mangga?




Angin akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman mangga. Karena tiupan angin yang kencang akan mempengaruhi dan mempercepat penguapan air dari tanah. Sehingga dari tanah yang semestinya bisa dimanfaatkan untuk pertumbuhan secara optimal menjadi berkurang. Akibatnya banyak buah yang rontok, dan cabang-cabangnya pun banyak yang patah. Bahkan kadang-kadang pohon pun bisa roboh sekaligus dengan akarnya akibat tiupan angin yang kencang. Untuk menghindari tiupan angin yang kencang, tepi kebun mangga harus ditanami tanaman yang tingginya melebihi tanaman mangga. Pohon tersebut harus mempunyai sistem perakaran yang tegak lurus ke bawah dan dalam. Di samping itu, pemeliharan tanaman pelindung perlu sekali, tetapi tidak boleh tumbuh terlalu liar, sebab hal ini akan menggangggu pertumbuhan tanaman mangga itu sendiri.
Tanaman mangga dapat tumbuh sampai pada ketinggian tempat lebih kurang 1.300 m dari permukaan laut. Akan tetapi di daerah yang tinggi, produksinya tidak begitu banyak, dan kualitasnya pun tidak baik. Jika kita ingin mengusahakan tanaman mangga yang produksinya optimal, sebaiknya ditanam pada suatu areal yang memilliki ketinggian maksimal 500 m di atas permukaan laut.
Masa berbunga tanaman mangga juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat dari permukaan laut. Karena letak geografis Indonesia berada di daerah tropis dengan posisi 11˚ lintang utara atau 6˚ lintang selatan, maka setiap kenaikan kira-kira 130 m, di tempat pohon mangga itu ditanam, masa pembungaan tanaman tersebut akan tertunda selama 4 hari. Hal ini sesuai dengan letak Indonesia yang berada di daerah tropis. Apabila tanaman mangga berada atau tambah satu derajad ke selatan atau ke utara, masa pembungaannya akan tertunda 4 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar