your agriculture

Senin, 13 Desember 2010

Pupuk Urea dan Amoniumsulfatnitrat (ASN)




Pupuk Urea
Pupuk Urea bagi keperluan dalam negeri telah dapat dipenuhi oleh pabrik-pabrik pupuk Indonesia. Indonesia dulu sebagai pengimpor pupuk ini, sekarang malah menjadi pengekspor. Pupuk urea merupakan persenyawaan kimia organik CO(NH2)2. Kadar N-nya 45% untuk perhitungan praktisnya dipergunakan patokan 45%, termasuk golongan pupuk yang higroskopis, dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa pada kelembaban relatif 73% sudah mulai menarik air dari udara. Berbentuk kristal (butir-butir) putih bergaris tengah ± 1 mm larut dalam air, yang dengan pengaruh dan peranan jasad renik di dalam tanah diubah menjadi amoniumkarbonat. Reaksi fisiologis urea adalah asam lemah, sedangkan Equivalent acidity-nya 80.
Pupuk ASN
ASN merupakan suatu pupuk N yang didistribusikan “RUHRSTICKSTOFF A.G.” Jerman, adalah garam rangkap dari amoniumsulfat dan amoniumnitrat. ASN disalurkan kepada para konsumen dalam bentuk kristal yang berwarna kuning sampi kuning kemerah-merahan.
Dapat dijelaskan pula bahwa pupuk ini sudah dikenal sejak sebelum berkecamuknya Perang Dunia ke II dengan nama Leunasalpeter. ASN termasuk golongan pupuk yang agak higroskopis, bereaksi fisiologis yang kemasamannya 2 kali dari masam urea, dan jika dibandingkan dengan masamnya ZA dapat dikatakan kurang. Angka pengapuran (equivalent acidity) ASN adalah 93.
Nilai ASN sebagai pupuk tidak banyak berbeda dengan ZA, hanya dalam hal ini keuntungannya yaitu kadar N-nya lebih tinggi, dan ¼ dari jumlah N tersedia dalam bentuk nitrat yang secara cepat dapat diserap oleh akar tanaman tanpa mengalami perubahan kimiawi terlebih dahulu. Lain halnya dengan amonium yang perlu mengalami terlebih dahulu proses nitrifikasi.

1 komentar: