your agriculture
Senin, 20 Desember 2010
Pengaruh Curah Hujan terhadap Pertumbuhan Pohon Mangga
Keadaan volume curah hujan akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman mangga dan proses produksi pembentukan bunga dan buah. Kalau pada waktu musim bunga dan masa berbuah mulai masak tidak ada hujan, tanaman akan tumbuh dengan baik dan proses produksi akan berlangsung dengan baik pula. Sebaliknya, apabila pada waktu musim bunga, banyak turun hujan, berawan dan banyak kabut, proses pembentukan buah akan terganggu. Di samping itu, keadaan tersebut akan merangsang timbulnya hama dan penyakit yang penyebarannya cepat sekali.
Jadi, pada prinsipnya curah hujan hanya diperlukan pada waktu tidak musim bunga,yaitu pada masa pertumbuhan vegetatif untuk memacu pertumbuhan cabang, ranting serta tunas-tunas baru. Jumlah curah huja tidak begitu penting pada waktu musim bunga, tetapi kalau ternyata masih juga turun hujan sedikit, justru baik untuk pertumbuhan bunga, sebab akan menciptakan suasana udara sejuk, tetapi tidak lembab.
Prosentase pembagian curah hujan setiap tahun secara alami sangat penting pengaruhnya terhadap proses pembungaan. Sebab masa primordia bunga akan terjadi setelah musim hujan, sekurang-kurangnya setiap tahun kira-kira 10.000 mm, dan musim kering lebih kurang empat sampai enam bulan dengan curah hujan rata-rata melebihi 60 mm setiap bulan. Jika dalam jangka waktu yang cukup lama tidak ada hujan, maka pada areal tanaman dapat dibantu dengan pengairan. Sebab kalau kondisi kadar air tanah terlalu kering, bunga mangga dapat menjadi layu dan akhirnya pun kering.
Beberapa pengaruh curah hujan yang kurang menguntungkan pada waktu musim bunga adalah:
1. Air hujan akan mencuci butir-butir tepung sari dan akhirnya tepung sari tersebut jatuh bersama air hujan.
2. Hujan yang terlalu lebat bisa menyebabkan luka pada permukaan tubuh bunga, dan bahkan bisa merontokkan bunga.
3. Volume curah hujan yang tinggi mengakibatkan udara menjadi lembab, sehingga menimbulkan serangan cendawan dan wereng mangga yang lebih hebat, akhirnya banyak bunga maupun buah yang rontok dan panen pun gagal.
4. Selama hari-hari hujan, serangga penyerbuk tinggal diam bermalas-malasan, praktis mereka tidak melakukan penyerbukan, karena tidak dapat terbang.
5. Pada waktu hari-hari banyak awan, radiasi (pemancaran) panas matahari yang diterima bumi lalu dipantulkan, namun tertahan awan sehingga temperatur udara naik, dan udara menjadi tidak sejuk lagi (gerah). Peristiwa ini menimbulkan titik-titik uapan air panas yang banyak, yang bisa memacu pertumbuhan cendawan, akibatnya bunga atau pun buah mudah rontok.
6. Banyaknya embun dan kabut pun akan menggagalkan panenan, karena peristiwa ini juga mengakibatkan banyak bunga dan buah yang rontok seperti pada waktu banyak hujan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
terimakasih info nya, sangat membantu
BalasHapus